Dalam kegiatan sehari-hari, Anda pasti sudah mengenal minyak tanah, bensin, oli dan aspal. Bahan itu merupakan bagian dari komponen minyak bumi. Sekarang tahukah Anda bagaimana proses pembentukannya?
Manusia tidak pernah lepas dari kebutuhan akan energi. Ketergantungan manusia akan energi tersebut dapat dilihat sejak awal keberadaannya di bumi.Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan sumber energi alamiah saja. Sebagai contoh, bajak ditarik hewan, kincir angin untuk menggiling jagung, dan tentu saja otot manusia untuk mengerjakan banyak hal.
Namun, seriting berkembangnya waktu, ketika manusia semakin menginginkan kenyamanan dan kemudahan hidup, penggunaan sumber energi alamiah semakin berkurang. Jika dahulu otot manusia menyumbang persentase terbesar sumber energi alamiah, kini otot manusia hanya menyumbang sekitar 1% dari sumber energi minyak bumi dan segala turunannya untuk semua kenyamanan dan kemudahan hidup saat ini. Kini, semua barang dan jasa yang dinikmai merupakan hasil dari pemanfaatan sumber fosil tersebut.
Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang kemungkinan besar berasal dari laut. Organisme-organisme tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiller, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.
Itu sebabnya minyak bumi disebut petroleum (yang dalam bahasa Latin, petrus=batu dan oleum=minyak). Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedangkan di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran. Proses pengeboran minyak bumi dan gas alam tersebut digambarkan sebagai berikut.
Minyak bumi mentah, atau biasa disebut minyak mentah pada umumnya terdiri dari campuran rumit senyawa alifatik dan aromatis serta sedikit senyawa sulfur dan nitrogen. Sejauh ini telah ditemukan sedikitnya 500 senyawa yang terkandung dalam cuplikan minyak bumi. Minyak bumi memiliki komposisi yang berbeda-beda dalam setiap sumur, meski secara umum sama.
Manusia tidak pernah lepas dari kebutuhan akan energi. Ketergantungan manusia akan energi tersebut dapat dilihat sejak awal keberadaannya di bumi.Pada awalnya, manusia hanya memanfaatkan sumber energi alamiah saja. Sebagai contoh, bajak ditarik hewan, kincir angin untuk menggiling jagung, dan tentu saja otot manusia untuk mengerjakan banyak hal.
Namun, seriting berkembangnya waktu, ketika manusia semakin menginginkan kenyamanan dan kemudahan hidup, penggunaan sumber energi alamiah semakin berkurang. Jika dahulu otot manusia menyumbang persentase terbesar sumber energi alamiah, kini otot manusia hanya menyumbang sekitar 1% dari sumber energi minyak bumi dan segala turunannya untuk semua kenyamanan dan kemudahan hidup saat ini. Kini, semua barang dan jasa yang dinikmai merupakan hasil dari pemanfaatan sumber fosil tersebut.
Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan daari fosil. Oleh karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu bahan bakar fosil.Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang kemungkinan besar berasal dari laut. Organisme-organisme tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiller, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.
Itu sebabnya minyak bumi disebut petroleum (yang dalam bahasa Latin, petrus=batu dan oleum=minyak). Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedangkan di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran. Proses pengeboran minyak bumi dan gas alam tersebut digambarkan sebagai berikut.
Minyak bumi mentah, atau biasa disebut minyak mentah pada umumnya terdiri dari campuran rumit senyawa alifatik dan aromatis serta sedikit senyawa sulfur dan nitrogen. Sejauh ini telah ditemukan sedikitnya 500 senyawa yang terkandung dalam cuplikan minyak bumi. Minyak bumi memiliki komposisi yang berbeda-beda dalam setiap sumur, meski secara umum sama.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar